Jalan hidup adalah sebuah pilihan . semuanya telah digariskan oleh Tuhan . kita sebagai manusia hanya bisa memilah dan memilih arah mana yang terbaik untuk hidup ini .
Cerita tangis , bahagia didalam hidup bagaikan sebuah goresan tajam yang bisa menusuk jiwa tanpa perasaan . cerita duka , dan suka didalam hidup bagaikan rantai panjang yang tak dapat putus hingga akhir kehidupan ini . kesedihan dan kebahagiaan merupakan pelangi yang selalu menghiasi hidup ini ,”just going for your life , and search for the best . we must believe , Allah will give us the way”.
Well , Aku lah orang yang tak pernah henti untuk tetap mencari dan terus mencari jalan terbaik bagi hidupku .
Mungkin semua itu sulit namun , semasih aku bisa bernafas dan berpijak dibumi ini aku akan terus mencari dimana jalanku ... dimana hidupku ... dan dimana masa depan ku.
Aku ingin tahu dimana tuhan akan meletakkan masa depanku kelak , dimana tuhan akan menaruh butir cinta untukku dan dimana tuhan akan memberikan aku cahaya mentari terakhir bagi hidupku ? (Hanya tuhan yang tahu!)
Hari ini 6 oktober 2008 adalah hari pertama bagiku menjalani hidup dengan sebuah pilihan .
Ingin rasanya aku menangis , ingin rasanya aku berteriak dan berkata
”TUHAN , aku benci kau ... aku benci dengan hidupku ... aku benci dengan pilihan ini ... Kau sungguh tak adil ”.
Namun , hatiku selalu tak bisa ungkapkan itu karena aku selalu teringat apa yang mama katakan
”Sinar ,ucapkanlah syukur kepada Allah setiap kau terbangun dipagi hari . karena berarti Allah masih menyayangimu nak , dengan masih mengijinkanmu melihat Sinar mentari pagi yang terpancar terang...Allah masih mencintaimu !”.
SINAR itu lah nama panggilan untuk ku . sebuah nama panggilan yang selalu mengiringi setiap langkah kehidupanku .
mama ialah wanita yang selalu dan tak pernah lelah memberikan cinta dan kasihnya kepadaku . dia lah wanita yang selalu tulus menyayangiku ... tanpa nya ku yakin , aku tak akan bisa bertahan hingga saat ini .
Wanita sempurna , wanita yang anggun , wanita yang cantik ,wanita yang sabar , wanita yang sholeha , wanita yang pemurah , wanita yang hidupnya penuh dengan cinta , wanita yang tangguh Itulah yang dapat ku lukiskan darinya .
Dan Aku lah SINAR , hidupku bagaikan sebuah garis hitam panjang yang berliku dan anyaman tajam yang terbuat dari besi panas . namaku memang sinar tapi jalan hidupku tak seperti sinar yang terang . terkadang aku merasa , nama itu terlalu berharga jika harus diberikan kepadaku .
AKU adalah seorang gadis yang selalu ingin mencari jalan hidup walau dengan kondisi yang tertekan karena sebuah penyakit yang hingga saat ini selalu menggerogoti tubuhku ,jiwaku dan masa depanku . ya , aku telah di diagnosa mengalami Kanker otak oleh dokter . kanker inilah yang selalu menyerang dan akan segera membunuhku secara perlahan tapi pasti dikemudian hari .Tak ada yang tahu penyakitku ini melainkan hanya AKU , Kedua orang tuaku dan Allah ”Tuhanku”.
Aku mulai mengidap penyakit ini ketika aku berusia 11 tahun . Di usia yang sangat belia itu , aku sudah harus menerima sebuah kenyataan pahit di dalam hidupku . kenyataan yang sesungguhnya sangat menyakitkan jiwa ku dan kedua orang tua ku yang selama ini selalu mencintai dan menyayangiku . pada saat itu , aku memang belum terlalu mengerti dengan penyakit apa yang menimpaku hingga pada akhirnya aku mulai menyadari ketika penyakit itu mulai menyerangkanku dan secara perlahan membunuh organ tubuhku .
Berselang 3 hari setelah pesta ulang tahunku ke-12 yang diadakan di sebuah villa keluarga di puncak bandung . pesta yang membuatku sangat bahagia karena dari momen ini lah aku bisa melihat senyum bangga kedua orang tua ku yang selama ini selalu terkurung oleh jerit tangis kesakitanku .
Papa adalah sosok suami serta ayah yang sangat bertanggung jawab , yang selalu menyayangi keluarganya dan selalu mencintaiku anak semata wayangnya .
Ya , aku tak memiliki saudara .... aku adalah anak tunggal dari sebuah keluarga kecil .
Ingin rasanya aku berbagi suka dan duka bersama saudaraku .... , tapi aku sadar bahwa itu semua tak mungkin karena aku tak memiliki saudara (kakak ataupun adik) hidupku layaknya sebuah mutiara yang terkurung di dalam etalase kaca .
Papa , saat detik terakhir melihat wajahnya sebelum kecelakaan maut itu merenggut nyawanya .... air mataku jatuh terurai tak dapat terbendung , seperti ada pirasat bahwa saat itu adalah hari terakhir bagiku bisa memeluknya dan menciumnya dengan hangat .
Papa sempat mengucapkan sesuatu yang membuat jiwaku secara perlahan tak kuasa menahan air mata pedih ini sebelum kepergiannya meninggalkan aku dan mama
”sinar , dengan usiamu yang semakin bertambah ... papa berharap kau akan menjadi pribadi yang selalu bersyukur atas rahmat tuhan . yakinlah , semua yang tuhan berikan kepadamu pada saat ini karena tuhan sayang kepadamu . ingat nak , papa akan selalu menjagamu didunia dan diakhirat ... ”.
”papa ... i love you so much , aku rindu dirimu papa . Aku sangat mencintaimu, kau lah pangeran di dalam hidupku . Papa , jika memang waktu dapat diputar kembali aku ingin kau tahu bahwa mungkin tinggal menghitung hari atau tak lama lagi kita akan bertemu dan bersama kembali . ” tangis ku dalam hati .
Papa , aku sangat menyayanginya .... dia lah motivator dalam hidupku . aku tak dapat hidup tanpa kasih sayangnya . dia begitu tulus bagiku , dan seperti dia lah pria yang ku inginkan untuk bisa menjadi pendamping hidupku kelak .
Dia lah pria pertama yang mencintaiku didunia ini sebelum kutemukan Amar .
Amar , sosok pria yang menjadi musuh terbesarku pada saat SMP dulu . umurnya terpaut 2 tahun lebih tua dariku . tapi sungguh , aku sangat membencinya karena sesuatu hal pada saat itu ,yang sekarang berubah menjadi rasa cinta . benci itu mulai menggerogoti jiwaku , hatiku , dan pikiranku .... setelah aku mulai dekat dengannya .
Ya DEKAT ... . aku mulai dekat dengannya ketika aku menjadi teman 1 lesnya . sungguh aku benci hal ini , ini semua bukan kemauanku tapi ini hanya lah sebuah perintah dari Guruku dan akhirnya dengan terpaksa aku harus merelakan perasaanku tercabik-cabik saat harus selalu bertemu dengannya dan melihat wajahnya yang sangat menyebalkan .
Aku tak menyukai sikapnya yang arrogant , selalu ingin menang sendiri dan tak mau kalah . aku benci pria seperti itu .... !ketika pada suatu saat aku terlambat pergi les dengan sok pintarnya dan sombong dia memanggilku
” heii , cewek sok pinter .... alasan apa lagi terlambat hari ini ? hahaha”.
uhhh,,,,AKU BENCI DIA , aku benci cengingisannya (MUAK).dengan emosi yang tak bisa terkontrol aku pun menjawab ,
”heii songong , jangan sok deh lo ... gue tau lo pinter tapi bisa gak sih sekali aja lo gak ngurusin yang bukan urusan lo”.
Pada saat itu aku masih kelas 2 SMP tapi dia sudah kelas 1 SMA . jujur aku sangat merasa risih dengan situasi seperti ini .dimana aku harus berputar dan berjalan pada lingkaran kehidupan yang tak pernah aku inginkan ” karena pada saat ini Aku harus mengidap penyakit kanker otak stadium 2 yang mungkin umurku tinggal beberapa saat lagi di dunia ini dan aku harus terus bertemu dengan musuh terbesar dalam hidupku”.bagiku , INI ADALAH HAL YANG SANGAT MENGERIKAN !
Dan dengan bergulirnya waktu , ketika aku mulai merasa bosan dengan semua permainan bodoh ini dan akhirnya aku pun memutuskan untuk pergi dan menghilangkan sosok Amar dari hidupku dengan cara berhenti dari tempat les itu . mungkin sebuah keputusan yang cukup berat karena aku harus merelakan les ku terbengkalai , tapi ini semua merupakan cara terakhir untukku agar bisa pergi dan tidak melihat Amar lagi .
Pertama , ku rasakan hariku berbeda karena aku tak akan bertemu lagi dengan manusia sok pintar itu . tapi , mengapa aku mulai merasakan kesepian ? mengapa aku merasa kehilangan sosok Amar (orang yang selama ini selalu ku benci)? WHAT....??? aku merindukannya ? OH NOOO ... It’s my nightmare !
Aku tak percaya ini , aku harus melupakannya . . . . ya harus !
Ica adalah salah satu teman amar yang juga merupakan teman dekatku .
Aku mulai tahu kehidupan amar , kepribadian amar dari ica . Dan ternyata , amar mempunyai jalan hidup yang hampir sama denganku yaitu dia juga telah ditinggal pergi oleh papanya ... emm.....
Tapi mengapa rasa kagum ,rasa bangga mulai menyelimuti diriku atas sosok Amar ? mengapa aku jadi bersimpati kepadanya ? bersimpati atas kegigihannya dalam menjalani hidup ini walau tanpa orang tua yang utuh .Tak bisa ku pungkiri , aku memang kagum dengan sosok Amar ... ya , dengan kecakapannya berbahasa serta beragumen telah mengingatkanku dengan Papa .
Pria yang pandai dan lihai dalam mengeluarkan bahasa yang dapat membuat orang lain kagum melihatnya termasuk aku , anaknya .
Tak hanya itu , amar juga lelaki yang tampan dan pintar . ”what did i say before .... tampan?ohh nooo....!!!”
Mengapa semakin hari rasa kagum ku terhadap Amar semakin besar ? Apa ini yang namanya cinta ?
”Bukan sinar , bukan ... kau tak boleh jatuh cinta pada pria sombong seperti dia .
Baiklah lupakan Amar dan buang sosoknya pada wadah sampah diseberang sungai sana ...hahaha .”kata ku dalam hati .
Pada suatu sore , mama membawaku untuk kembali melakukan terapi serta pengobatan ke dokter yang selama ini menangani penyakit kronisku ini .
Dokter mulai berbicara dengan mama dan aku pun mulai mencari alasan untuk keluar dari ruangan neraka(ruangan dokter) itu karena aku yakin apa yang akan dokter bicarakan pasti akan membuat tetes air mata untuk mama dan sungguh aku tak sanggup melihatnya dan akhirnya aku pun berdali keluar dengan alasan ingin menghirup udara segar
”ma,aku keluar dulu ya ... sumpek di sini .”
aku yakin sebenarnya mama tahu itu hanyalah sebuah alasan bagiku untuk tak mendengar pembicaraan mama dan dokter ”iya nak , hati-hati ya .jalannya jangan jauh-jauh...!”dan akhirnya aku pun keluar dan segera kuratapi jendela disamping tempat parkiran ,ternyata hari sedang hujan dan tak sengaja aku melihat seorang pria memakai kemeja biru dengan menggunakan kaca mata sedang berjalan memasuki rumah sakit.
Mengapa aku merasa tak asing dengan postur tubuh itu ? mengapa aku merasa sudah tak asing lagi dengan gaya berjalannya? Oh my god , ternyata dia adalah Amar ... pria yang sangat kubenci namun mulai ku kagumi .
Amar mulai melangkah untuk memasuki rumah sakit . aku merasa ingin tahu apa yang ingin dia lakukan disini .dan akhirnya aku pun mengikuti dengan rasa ingin tahu yang tinggi.
Kulihat dia sedang memasuki sebuah ruangan pasien... dengan tingkat rasa penasaran yang sangat besar , aku pun memutuskan untuk melihat apa yang dilakukannya didalam ruangan itu dan ternyata ada seorang wanita parubaya yang sedang terbaring lemah diatas tempat tidur dan bernafas dibantu dengan tabung oksigen.aku penasaran , siapa wanita itu ? mengapa amar sepertinya sangat dekat dengannya ?
” ma ... cepat sembuh ya ma . amar sayang sama mama ! amar ingin melihat senyum mama lagi seperti dulu . ma , amar berjanji akan melakukan apapun demi kesembuhan mama .” ucap Amar sambil menangis.
MAMA ? jadi wanita itu adalah mamanya . tak pernah ku sangka ternyata seorang amar yang selama ini ku kenal sebagai pria yang sombong dan sangat menyebalkan ternyata merupakan sosok pria yang sangat mencintai mamanya .
Mamanya selama ini sakit . tapi sakit apa ? aku mulai penasaran dan ingin mencari tahu lebih jauh tentang kehidupan amar .
Tanpa kusadari , ternyata handphone ku berdering dan kulihat ada telpon masuk dari mamaku ” sinar , kamu dimana nak ? ”
”emm...sinar lagi diluar ma . lagi melihat sesuatu “.
Mama ”melihat apa ? ya sudah , ayo cepat ke ruangan dokter . karena ada yang ingin dokter sampaikan kepada kita”.
Dengan langkah yang lemah , aku pun berjalan menuju ruangan dokter . sebenarnya aku sangat tidak ikhlas untuk mengetahui perkembangan penyakitku ini . karena aku yakin , pasti dokter akan mengatakan bahwa umurku tinggal sebentar lagi ... mungkin juga tinggal beberapa hari atau jam lagi !!! ya allah , aku tak kuat jika harus menerima semua kenyataan pahit ini .
Setelah sampai diruangan dokter yang kurasakan seperti sebuah penjara yang sangat gelap hanya mama lah yang kuanggap sebagai penerang dan menjadi kekuatan bagiku saat itu untuk masih tetap bertahan . dokter mulai berbicara kepada ku dan mama , tapi rasanya aku ingin menutup rapat-rapat telingaku hingga aku tak bisa mendengar sepatah katapun yang diucapkannya tapi mama memandangiku dengan senyum hangat .
Dokter ” ibu , saya punya kabar gembira ... sinar telah mendapatkan sebuah keajaiban .pada saat ini kanker yang menyerang tubuhnya dari stadium 2 kini telah turun stadium 1 . ini merupakan hal yang sangat luar biasa , jarang hal ini terjadi kepada penderita kanker yang lain .selamat ya Sinar”
Mama pun merespon dengan sebuah tangis bahagia ” dokter , apakah yang kau ucapkan itu benar ? Alhamdulillah sinar ....mama yakin nak , kau pasti akan segera sembuh ... percaya lah !”.
”Ya ... tentu benar , bu .” jawab dokter
Dengan sebuah senyuman aku menatap wajah mama yang terlihat sangat bahagia pada saat itu , dan aku pun memeluknya dan berkata ”mama , jika memang sinar masih diberi waktu lama untuk bisa hidup didunia ini . maka sinar berjanji , akan memberikan sesuatu yang berarti untuk mama ”.
Mama pun menjawab ”dengan kesembuhanmu itu sudah merupakan hadiah terindah untuk mama , nak ”
Sungguh aku tak bisa menahan air mataku agar tak jatuh didepan mama .... aku ingin selalu terlihat tegar dihadapannya agar aku tak membuatnya lebih sakit dan menderita . segera ku peluk erat dirinya , dan tak ingin kulepas sampai aku benar-benar tak berdaya untuk memeluknya lagi .
”Mama , tetap lah disamping sinar dan peluk erat lah sinar agar sinar tak pergi meninggalkan mama . Mama .... sinar ingin selalu menemani mama !” ucapkan dalam hati .
Waktu terus berjalan , dan ternyata aku masih diberi kesempatan untuk tetap bisa hidup didunia ini . Semua hari yang telah ku lalui akan menjadi kenangan pahit yang sangat menyakitkan .
Semakin hari , aku merasa fisikku kian melemah .
Mual serta pusing itu sudah santapan harian ku ... !
tapi aku terus berusaha menutupinya agar mama tak tahu hal itu . Aku ingin terus terlihat sehat di depannya , walau sesungguhnya sakit itu terus menyiksaku .
hingga suatu hari di saat aku merasa sangat pusing dan tiba-tiba dari hidungku mengeluarkan darah mimisan , aku sangat terkejut pada saat itu ”ya allah , apa yang terjadi padaku.... ?!”jeritku dalam hati .
Tak sengaja mama melihatku dan panik ”Sinar , kamu kenapa nak ? apa yang terjadi pada mu ? ”
Aku tak dapat menjawab apa-apa , aku tak ingin membuat mama semakin terluka .
Dan akhirnya sambil tersenyum aku menjawab ” gak kenapa napa kok ma .... sinar tadi mau buat air sirup warna merah untuk mama , nah sebelumnya sinar mau nyicip dulu . tapi , bibir dan hidung sinar jadi belepotan deh gara-gara sirupnya ... hehehe”sambil bercanda untuk mengalihkan perhatian mama .
Namun ternyata firasat seorang ibu sangat lah kuat terhadap anaknya , seorang ibu tak akan pernah bisa di bohongi .
”Jangan bohong sinar ... pasti itu darah mimisan kan ? ” tanya mama sambil menangis .
”Sinar ... jangan pernah bohongi mama . mama tahu apa yang terjadi pada mu .
Ini semua memang berat sayang ... tapi mama yakin kau bisa melaluinya !” mama menangis tak bisa menahan kepedihannya .
Aku tak kuat melihat tangisan mama .
Jujur aku sendiri pun tak kuat menjalani hidup dengan situasi seperti ini . Rasanya aku ingin selalu menangis , rasanya aku ingin menyalahkan tuhan atas segalanya . Namun , mama selalu mengingatkanku untuk tetap bersabar dan terus meyakinkanku bahwa aku pasti bisa melalui semua ini .
Tiga tahun telah bergulir dan besok untuk pertama kalinya aku akan melangkah menuju masa SMA . aku akan duduk dan belajar disana sejajar dengan anak-anak lainnya .
Dan tak pernah ku kira ternyata aku akan masuk di SMA yang sama dengan amar .
Ya , amar akan menjadi seniorku . uhhh , hal yang ku benci kini harus ku hadapi lagi !
Pada saat masa orientasi siswa(MOS) , aku melihat amar dengan sok menjadi seorang senior yang DINGIN . ya allah , mengapa aku harus mempunyai senior seperti dia ?
Tapi yang aku bingungkan , kenapa amar tak mencoba untuk melakukan orientasi kepadaku . dia seperti tak mengenalku .... ada apa ini ?
Pada saat hari ke-2 MOS aku mendadak pingsan , semua orang sibuk mengurusku termasuk amar . ya , amar dialah orang yang mengangkatku ke ruang UKS . tapi sungguh aku tak percaya itu sebelum aku benar-benar menyaksikannya dengan mata kepalaku sendiri . hahaha
Pihak sekolah pun segera menelpon mama , dan memberitahukan kondisiku . aku tahu , mama pasti sangat kaget mendengar hal itu ... dan aku tak dapat membayangkan reaksi mama pada saat mendengar hal tersebut . yang aku tahu setelah kejadian itu , keesokan harinya aku tidak masuk sekolah karena kondisiku yang tak memungkinkan .
Terbaring lemah di kamar merupakan hal yang sangat membosankan bagiku ! pada saat aku sedang meratapi sinar mentari pagi dibalik tirai jendela kamarku ,
tiba-tiba mama masuk ke kamar dan bertanya ” sinar , apa yang terjadi padamu nak ? mengapa kemarin kau pingsan waktu MOS ?”
”sinar tak tahu , ma . tiba-tiba sinar merasa sangat pusing lalu kemudian pingsan . dan setelah itu.... sinar tak ingat apa-apa lagi” .
” sinar , ingat kau harus selalu menjaga dirimu ! selalu berdoa dan ikhtiar dengan rutin meminum obat itu .”
”iya ma ... ”
Ya obat , itu merupakan makananku setiap hari . Bisa dibayangkan bahwa lidahku telah kebal dengan rasa pahit dari obat-obat kimia itu .
Dan tubuhku sangat tergantung atas benda itu . aku harus selalu meminumnya untuk setidaknya membantuku dalam melakukan segala aktifitas layaknya anak gadis lain . aku ingin terlihat sama dengan mereka , aku ingin terlihat cantik seperti mereka , dan aku ingin tetap berprestasi seperti mereka .
“Ya aku ingin sebelum waktu ku tiba , perjalananku tak boleh berhenti . aku ingin terus mencoba walau mungkin sulit …. Namun, Aku yakin …. Aku pasti bisa ¡”
Keesokan harinya , aku pun mulai memasuki masa belajar di SMA . ku tatap seluruh wajah yang ada di sekitarku dan aku merasa Sangat bersahabat dengan mereka “Teman dan lingkungan baruku”
Pada saat itu , disekolah sedang mengadakan sebuah perlombaan antara kelas . dan nama kelasku adalah ”PUASA ( x A Smansa )” , aku merasakan suasana keakraban yang Sangat besar dengan mereka . dan di perlombaan itu , aku terpilih untuk mewakili kelasku dalam mengikuti lomba musikalisasi puisi .
Aku memang sudah lama mencintai puisi Sejak dari kecil, papa selalu mengukir rangkaian kata-kata menjadi sebuah bait puisi yang Sangat indah dan dari situlah aku belajar untuk menciptakan sebuah kehidupan dari rangkaian kata .
Ini lah Sepenggal puisi yang ku buat :
JALAN HIDUP INI
Aku berdiri disini
Hanya satu tujuanku , ingin melihat mentari bersinar di pagi hari .
Aku meratapi hari ini
Hanya satu harapanku , agar kebahagiaan selalu menyelimuti hariku .
Salah kah kehidupan ini apabila sang mentari tak sanggup lagi menyinari hariku ?
Atau mungkin aku yang salah karena berharap akan sebuah kenistaan .
Liku hidup ini selalu mengajarkanku untuk tetap tegar dalam mengahadapi kepedihan .
Terlalu lama sudah aku meratapi kehidupan yang perih ini !
Tuhan , mengapa tak kau cabut saja nyawaku agar aku tak bisa melihat kenistaan ini lagi!
Sungguh perih jiwaku tak dapat terukur hanya dengan kebahagiaan semu
Saat ini , aku ingin mengalah ....... bukan untuk sebuah kebahagiaan !
Saat ini , aku mundur karena besarnya cintaku kepadamu ”TUHAN”.
Saat ini , aku tahu dosa itu telah melumuri diriku .
Saat ini , aku tak mau pergi tanpa kasih sayangmu ”TUHAN”.
Setiap detik yang ku lalui hanya mampu membuat tangis .
Tuhan ,
Derai air mata kepedihan telah banyak tercurah karena diriku .
Tuhan ,
Kebahagian yang dulu ada, kini sirna karena diriku .
Jika memang waktu ku hanya sampai disini ,
Aku mohon tuhan , berikan aku sinar untuk menerangi hariku disana.
Pada saat aku membacakan puisi itu dengan di iringi alunan suara biola , ku lihat di sudut sana ada Amar yang melihatku . dia terlihat tersenyum , tapi aku tak mengerti apa maksud dari senyuman itu ”mengejek kah atau kagum ?” hanya tuhan dan dia yang tahu .
Setelah selesai akhirnya aku pun bergegas untuk memasuki kelasku .... namun diperjalanan menuju kelas, Amar tiba-tiba berada didepanku dan mengucapkan ”selamat ya , tadi penampilannya bagus !”.
Woww....apakah aku sedang bermimpi atau ini hanya sebuah lelucon bodoh ?
Tapi ternyata ini memang benar terjadi , Amar mengucapkan selamat kepada ku .
Apa yang terjadi padanya ? mengapa dia yang sebelumnya dingin menjadi baik seperti itu ?
Dan akhirnya aku hanya menjawab dengan satu kata ”Thanks !” hahaha
Tak lama kemudian , aku bertemu dengan Ica . karena ini adalah momen yang sangat jarang aku temui , ya karena memang Ica sangat sulit untuk ditemui dari karena itu aku pun segera menanyai perihal tentang mama Amar .
”Ca , mamanya Amar sakit apa sih ?”tanya ku .
” Hhaaa? Kok kamu bisa tahu kalau mamanya sakit ?”jawab ica.
”aku kemaren gak sengaja ngeliat amar di rumah sakit , dia terlihat lagi ngurusin seorang wanita parubaya . jadi Ca , mamanya sakit apa ?” tanyaku separuh memaksa ...
”emm , mamanya sakit jantung ... udah lama sih sebenarnya tapi Amar selalu merawat mamanya . sampai-sampai untuk membayar biaya pengobatan mamanya pun , dia harus kerja ... aku kasian liat Amar .”
Aku terdiam seperti tidak percaya dengan apa yang baru diceritakan oleh ica .
”sinar .... kamu kenapa sih ? kok jadi bengong gitu ?” tanya ica penasaran ...
” ga..k....gak... ca. Aku gak kenapa napa kok . udah dulu ya ca , aku mau masuk ke kelas . dan makasih buat ceritanya .” jawabku untuk mengakhiri pembicaraan .
Setelah sesampainya aku dirumah , aku pun mulai berpikir keras tentang apa yang di ceritakan oleh ica sewaktu di sekolah tadi bahwa mamanya sakit jantung dan Amar harus bekerja untuk membiayai pengobatan mamanya .
Seorang amar yang selama ini ku kenal sebagai seseorang yang cuek , dingin , dan sombong ternyata memiliki sifat mulia didalam hidupnya .
Dan akhirnya aku pun mulai mengerti mengapa Amar selama ini bersikap ingin menang sendiri dan selalu ingin menjadi yang terbaik , ya pasti dia ingin memberikan sesuatu yang berarti bagi orang tuanya ”khususnya mamanya ”.
Didalam hati aku berkata ”Amar , aku kagum dengan mu . dengan sosok misterius mu . aku sangat mengagumi kepribadian mu yang mulia itu ”.
Akhirnya dengan berjalannya waktu ternyata ulangan kenaikan kelas pun akan segera ku hadapi . dan berarti Amar yang telah kelas 12 akan menghadapi Ujian . ya , aku akan segera berpisah dengan sosok Amar ....
Pada saat di sekolah , otakku terasa berat untuk berpikir . dan aku pun meminta izin untuk ke toilet ... segera ku basuh muka ku dengan air untuk mehilangkan berkas darah mimisan yang ada di wajahku .
Setelah itu aku pun keluar , dan kulihat Amar disana sedang berjalan .
Aku tetap mencoba untuk bisa berjalan bebas seperti biasa , namun tiba-tiba semuanya terlihat gelap dan aku pun terjatuh ...
Saat itu Amar melihatku , dan segera menghampiriku ”sinar , kamu kenapa ? sinar , bangun nar ? ”
Aku tahu , mungkin tak penting pada saat itu untuk Amar menolong ku .
Namun mengapa dia rela membantu ku ?
Segera dia membawa ku ke ruang UKS , disitu Amar menjaga ku ... dia lah yang merawat ku seperti apa yang ku lihat sewaktu dia merawat mamanya .
Setelah aku tersadar , dia pun bertanya “sinar , kamu gak kenapa-napa kan ?”
“Amar , aku dimana ?”tanya ku padanya
“kamu di ruang UKS , tadi kamu pingsan di depan toilet .... kamu sakit apa sinar ?”
Aku tercengang pada saat itu , setengah percaya dan tidak . Namun , aku tak bisa menjawab pertanyaan Amar … bibir ku seperti terkatup tak bisa terbuka (satu rahasia besar dalam hidup ku yang tak mungkin aku beritahukan kepadanya )
Waktu terus berjalan , ujian pun harus tetap aku jalani .
Seminggu kemudian , hasil dari jerih payah ku belajar selama satu tahun pun telah keluar .
”Alhamdulillah , akhirnya aku menjadi juara kelas . dan akan naik ke kelas XI Ipa .”
ya allah , aku tak percaya semua ini . walaupun dengan kondisi yang mungkin tinggal menghitung hari lagi umurku didunia ini .Namun ternyata aku masih bisa mengukir sebuah prestasi .... ”Thanks god” ucap ku dalam hati .
segera ku temui mama dan peluk erat dirinya ” Mama .... lihat sinar bawa apa ? ten...te...renggg.... ini piala juara kelas buat mama ”
mama menangis tak kuat menahan rasa bahagia yang bercampur sedih ”sinar....terimakasih ya nak . mama sangat bangga pada mu .... ”
rasanya hari itu merupakan hari yang terindah bagiku , aku tak bisa melupakannya begitu saja .
dalam waktu liburan ku isi dengan sujud tobatku kepada tuhan .... aku meminta kepada tuhan ”jika memang waktuku hanya tinggal sebentar lagi , maka tolong tunjukkan jalan ku . tolong tunjukkan cinta ku ... ”
keesokan harinya , udara pagi terasa sangat menusuk kulit ku . rambutku yang dulunya lebat kini mulai menipis .
pikiranku mulai terasa sangat gelisah .... aku teringat pada seseorang ”AMAR” .
aku teringat padanya , dan segera pada saat itu aku menelpon Ica .
”Ca , aku boleh minta nomor handphone amar ?”
” ya , tentu boleh sinar ... ” jawab ica .
”thanks Ca....”
Setelah aku mendapatkan nomor handphone amar , segera aku menulis sebuah pesan singkat untuknya .
”Amar , maaf mengganggu .
Ini aku Sinar .
Aku ingin mengucapkan terimakasih kepada mu karena kemaren sewaktu aku pingsan didepan toilet kau telah menolongku dan membawaku ke ruang UKS .
Terimakasih banyak Amar !”
Sekitar beberapa menit kemudian Amar membalas pesan singkat itu
” iya , Sama- sama sinar .
Oh iya , aku juga ingin meminta maaf kepada mu jika selama ini aku terkesan sombong dan sering membuat mu kesal .
Maaf ya sinar . dan aku juga ingin berpamitan kepadamu karena insyallah seminggu lagi aku akan berangkat ke Amerika untuk mengikuti beasiswa kuliah disana .
Hati-hati ya sinar ... ”
Jujur .... pada saat aku membaca balasan pesan singkat dari Amar ,
Aku ingin menangis ... ya allah , mengapa Amar pergi ? mengapa Amar harus pergi ke Amerika ?
Aku sudah tak sanggup lagi jika harus berpura-pura membohongi perasaanku padanya .
”Tuhan , aku mencintai Amar ”
Pada malam hari itu ... kondisiku mulai memburuk . aku tak tahu ini semua memang karena waktuku atau karena aku terlalu kuat memikirkan Amar ?
Dan akhirnya , aku pun di bawa kerumah sakit dan aku harus berhadapan pada kondisi yang selama ini telah menunggu ku .
Kulihat ada mama dan Ica sahabatku yang sedang menangis melihat keadaanku yang harus bernafas dengan dibantu oksigen .
Aku memanggil Ica dan menyerahkan buku diaryku kepadanya... ”Ica , in...ni !”dengan nada terbata
Ica terlihat bingung ketika aku memberikan buku diary itu kepadanya , namun satu hal yang aku ingin beritahukan kepada ica bahwa ”aku mencintai Amar ”.
Namun , Alhamdulillah ternyata ica mengerti maksud dari hatiku .
Dan akhirnya ica membaca satu persatu untaian kata yang kususun di buku diary itu , tiba pada saat ica membuka halaman terakhir dan ku yakin ica pasti membacanya (Aku mencintai Amar) .
Dengan segera ica menghubungi Amar . aku tak tahu apa yang di bicarakannya .
Disaat detik terakhir dalam kehidupanku , aku ingin melihat Amar disampingku .
Dan ternyata Amar datang dan mendekatiku ”Sinar .... Aku juga mencintai mu .
Telah lama , aku menyimpan perasaan ini .
Aku tak ingin kau membenciku bila kunyatakan perasaan itu kepadamu .
Bangun lah sinar .... Aku ingin melihat senyum bahagiamu seperti dulu lagi .”
Setetes air mata jatuh diwajahku .... Air mata kesedihan Amar membasahi wajahku .
Aku ingin berkata ” Amar .... aku ingin bangun . dan memelukmu . namun .... itu semua sudah tak mungkin pada saat ini ”.
Disaat detik terakhir nafasku .... aku berkata didalam hati ” Tuhan , tolong jaga mereka orang yang kusayang . mama , Amar dan Ica .... jika memang jodohku adalah Amar maka persatukanlah aku dengannya di Alam akhirat nanti ”
Itu lah detik terakhir kehidupanku .... Aku percaya Allah pasti akan memberikan jalan yang terbaik bagi hidup ku .
Dan jika Amar memang di ciptakan untuk menjadi Imam ku . maka aku berharap Allah akan mempersatukan kami di alam yang kekal ”Di akhirat kelak”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar